![[sospol] Bayangan di Balik Asap](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2025/09/01/hantu-68b5807bed6415329217f842.jpg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Drajat, Lamongan -- Setelah satu bulan penuh menjalankan program kerja yang berfokus pada pemberdayaan potensi lokal berbasis tanaman sawo, KKN Tematik UNISDA 2025 secara resmi ditutup dalam sebuah acara hangat dan penuh makna di Balai Desa Drajat pada hari Kamis (7/8/2025).
Acara penutupan ini dihadiri oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Siti Shoimah, S.AB., M.AB, Kepala Desa Drajat Bapak Ahmad Nailul Fauzi . SE.MM , para perangkat desa, tokoh masyarakat, serta seluruh peserta KKN. Dalam sambutannya, Koordinator Desa (Kordes) KKN, Ma,arif Alfarizi, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada masyarakat Desa Drajat atas sambutan, dukungan, dan keterlibatan aktif selama program berlangsung.
> "Kami merasa bangga bisa menjadi bagian dari keluarga besar Desa Drajat. Kami belajar banyak dari masyarakat, dan semoga apa yang kami tinggalkan bisa bermanfaat dan terus berlanjut," ujar Ma'arif.
Ibu Siti Shoimah, selaku DPL, juga mengungkapkan rasa bangganya terhadap pencapaian mahasiswa. Ia menyebut bahwa kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk pengabdian, tapi juga pembelajaran langsung dalam bermasyarakat.
> "Mahasiswa tidak hanya datang untuk belajar, tapi juga memberi. Dan hari ini, mereka pulang membawa pengalaman hidup yang luar biasa," tuturnya.
Kepala Desa Drajat, Bapak Ahmad Nailul Fauzi, dalam sambutannya juga memberikan apresiasi tinggi atas kontribusi mahasiswa dalam memberdayakan potensi desa, khususnya dalam hal pengolahan buah sawo, pelatihan UMKM, dan aksi lingkungan.
> "Kami merasa terbantu dengan berbagai program yang dijalankan. Semoga ke depan kerja sama antara kampus dan desa seperti ini terus berlanjut," ujarnya.
Sebagai bentuk simbolis dari rasa terima kasih dan kenangan, acara dilanjutkan dengan penyerahan cenderamata dari mahasiswa KKN kepada pihak desa dan sebaliknya.
Nuansa haru dan bangga semakin terasa saat ditampilkan pertunjukan tari Singo Mengkok, salah satu kesenian khas lokal yang mengangkat nilai-nilai budaya dan semangat gotong royong. Tarian ini dibawakan secara kolaboratif oleh mahasiswa dan pemuda desa, mencerminkan sinergi yang telah terjalin selama kegiatan KKN.
